Apa itu PSAK? Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan? Bukan. PSAK disini
bukan berarti seperti yang biasa kita ketahui. PSAK adalah Pelatihan
Sofskill Anak Akuntansi Islam. Kegiatan yang dibawahi oleh Departemen
Litbang ini menjadi sebuah wadah untuk mengajari hal-hal yang mungkin tidak
bisa didapatkan ketika di bangku perkuliahan. Melalui pelatihan seperti ini,
wawasan mahasiswa akan bertambah mengenai akuntansi di dunia luar maupun pada
prakteknya.
PSAK kali ini sudah ketiga kalinya pada masa amanah 2014/2015 dan diadakan
pada hari Kamis (15/10/15). Namun ada yang istimewa dari para panitianya.
Panitia kali ini bukan dari para pengurus, tapi calon pengurus dari angkatan
14. Istilahnya PSAK edisi ini merupakan tempat magang mereka sebelum
benar-benar dipilih secara resmi siapa yang akan menjadi pengurus HAMAS masa
amanah 2015/2016. Tema yang diangkat adalah “Etika Dasar Akuntan Islam”.
Acara dimulai pada pukul 13:00 oleh MC Fikri Abdullah dilanjutkan dengan
pembacaan ayat suci Al-Qurán oleh Muhammad Fadil. Inti acara yang bertempat di
Ruang 3.1 ini diisi oleh Sugiyarti Fatma Laela, M.Buss, Acc, CMA, Puket I Bid.
Akademik. Beliau menjelaskan 7 kode etik seorang akuntan berdasarkan AAOIFI.
Salah satunya adalah reliability, artinya dapat diandalkan baik itu akuntannya
maupun informasi yang sudah dihasilkan. Dalam akuntansi manapun etika yang baik
diperlukan karena ini menyangkut kelangsungan sebuah institusi/lembaga
perusahaan. Kita lihat saja kasus Lehman Brothers yang mengakibatkan keruntuhan
ekonomi Amerika beberapa tahun silam. Kasus ini terjadi karena akuntannya tidak
memiliki etika yang seharusnya dimiliki oleh seorang akuntan.
Islam sendiri belajar dari akhlak Nabi Muhammad SAW yang sangat
mengedepankan etika dalam segala aspek kehidupan. Yang kemudian kita terapkan
juga dalam ilmu akuntansi. Setelah sesi tanya jawab, beliau mengatakan bahwa
perjuangan terhadap perkembangan akuntansi islam terus dilakukan secara
bersama-sama oleh para akademisi dan praktisi. Baik itu dari sisi keilmuan
maupun dari sisi PSAK Syariah-nya sendiri.
“Saya bersama tim Tazkia sudah berencana membuat Ensiklopedi khusus
Akuntansi Syariah. Saya secara khusus mendapat bagian membuat bab mengenai
Islamic Capital Budgeting”, tandasnya. Memang usaha keras diperlukan mengingat
Tazkia sebagai pioneer Jurusan Akuntansi Islam di Indonesia. Beliau mengingat
bahwa akreditasi pertama kali didapat pada tahun 2008. Dengan kampus yang
sebegitu kecil, acuan bahan ajar pun masih minim mengenai akuntansi islam.
Bahkan salah satu tim assessor yang melakukan pengecekan kala itu, Prof. DR.
Gagaring Pagalung, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi dari Universitas Hasanuddin
mengatakan bahwa sepanjang sejarah beliau menjadi asesor baru kali ini beliau
menemui Jurusan Akuntansi Islam. Sebelum-sebelumnya hanya Jurusan Akuntansi
saja tanpa embel-embel syariah.
Pada pukul 14:45 acara ini selesai sekaligus ditutup dengan doa oleh MC.
Harapannya, semoga STEI Tazkia sukses melahirkan generasi-generasi mujahid
ekonomi islam (akuntansi syariah) di Indonesia. Siapa tahu, 10 tahun ke depan,
15 tahun ke depan Akuntansi Syariah sudah berkembang pesat di tanah air bahkan
mendunia. Lihat saja sekarang ini, ekonomi syariah sudah berkembang pesat di
negara Ratu Elizabeth, Inggris. Tidak mustahil pula bila dunia akan memandang
ekonomi syariah ke depannya. (day)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar