Kamis, 22 Oktober 2015

Mumas, Pertanda Masa Jabatan Akan Berakhir



(21/10) Acara tahunan Mumas (Musyawarah Mahasiswa) kembali berlangsung. Tema yang diusung kali ini adalah “Melangkah Bersama Menuju Akuntansi Berprestasi”. Masih sama seperti PSAK sebelumnya, panitia diambil dari calon pengurus angkatan 14. Hal ini dilakukan agar bisa mendapat penilaian objektif mengenai kinerja mereka.
Acara dimulai pukul 16:00, agak terlambat dari jadwal yang sudah ditentukan. Untuk mempersingkat acara, pembukaan langsung dipimpin oleh MC Izza Pradana Putra. Untaian puisi dari MC mencairkan suasana yang sebelumnya agak tegang. Setelahnya, Puket I Bid. Akademik, Sugiyarti Fatma Laela, M.Buss, Acc, CMA, memberikan sambutan mengenai beberapa isu-isu yang terpenting saat ini. Sesuai dengan tema, beliau mengemukakan bahwa saat ini proses menuju International Student perlu dilakukan. Hal ini dapat ditempuh dengan berbagai cara. Misalkan, ada situs mengenai Student Association. Disana kita dapat bergabung sambil bertukar informasi mengenai bagaimana kondisi pembelajaran di negara lain. Masih dari sisi eksternal, saat ini sedang digalakkan Exchange Programme. Dari negara tetangga, sudah ada negara Thailand yang menawarkan Summer Course ke salah satu Universitas mereka. Dengan adanya program tersebut maka akan bermanfaat demi terwujudnya akuntansi berprestasi dalam dunia global.
Selanjutnya, acara inti berupa sidang dipimpin oleh Presidium I, II, III (berturut-turut Febriani Fitria, Sri Malvika dan Nayla Adhima). Hal yang dibahas terdiri dari 7 komponen yaitu;
  1. Laporan Pertanggungjawaban
  2. Pemilihan Dewan Pengawas Mahasiswa akuntansi Islam (DPMA) HAMAS
  3. Tata Tertib Musyawarah Mahasiswa
  4. Sidang Pleno AD/ADR
  5. Garis-Garis Besar Haluan Program Kerja HAMAS (GBHPK)
  6. Garis-Garis Besar Haluan Organisasi HAMAS (GBHO)
  7. Pedoman Peraturan Organisasi (PPO)
Pembacaan laporan pertanggungjawaban dibacakan langsung oleh Hadiatullah, Ketua HAMAS 2014/2015. Laporan kemudian “diterima dengan syarat” oleh peserta sidang. Artinya, perlu ditinjau kembali kendala-kendala yang ada. Apakah memang masuk akal atau memang diada-adakan. Jangan sampai hal seperti itu membuat pengurus agak longgar dalam menjalankan proker masing-masing departemen. Tepat pukul 17:32 Laporan Pertanggungjawaban selesai dibacakan dan ditetapkan sah oleh Presidium. Sidang selanjutkan diistirahatkan selama 30 menit untuk ISOMA.
Agenda selanjutnya yaitu pengumuman DPMA 2015/2016. Pada akhirnya, jabatan tersebut diamanahkan kepada Hadiatullah, Hadi Saputra dan Anis Aulia Muslim. Ketiganya kemudian memimpin sidang menjadi Presidium I, II dan III, menggantikan pemimpin sidang sebelumnya. Poin ketiga sampai poin terakhir dilanjutkan oleh DPMA terpilih. Sempat ada beberapa perubahan mengenai AD/ART yang diajukan oleh para peserta sidang. Pemberian interupsi serta saran perbaikan dilakukan menurut tata cara sidang. Baik itu dari segi redaksi maupun perubahan kata-kata yang dianggap tidak sesuai. Pembacaan AD/ART dilanjutkan dengan GBHPK, GBHO dan PPO
Tepat pukul 20:22 Surat Ketetapan mengenai PPO (Pedoman Peraturan Organisasi) disahkan oleh Presidium. Hal tersebut menandai berakhirnya agenda inti pada mumas hari ini. Agenda Mumas hari kedua dilanjutkan dengan Pemilihan Ketua dan Wakil HAMAS Periode selanjutnya. Selamat bagi DPMA yang sudah terpilih. Penasaran siapa yang akan menjadi pemimpin HAMAS masa amanah 2015/2016? Jadi, bagi mahasiswa Akuntansi Islam, jangan lupa untuk hadir serta memberikan suara bagi calon terbaik menurut anda pada Kamis, 22 Okt 2015. (day)

Sabtu, 17 Oktober 2015

Menjadi Akuntan Beretika dengan PSAK

Apa itu PSAK? Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan? Bukan. PSAK disini bukan berarti seperti yang biasa kita ketahui. PSAK adalah Pelatihan Sofskill Anak Akuntansi Islam. Kegiatan yang dibawahi oleh Departemen Litbang ini menjadi sebuah wadah untuk mengajari hal-hal yang mungkin tidak bisa didapatkan ketika di bangku perkuliahan. Melalui pelatihan seperti ini, wawasan mahasiswa akan bertambah mengenai akuntansi di dunia luar maupun pada prakteknya.

PSAK kali ini sudah ketiga kalinya pada masa amanah 2014/2015 dan diadakan pada hari Kamis (15/10/15). Namun ada yang istimewa dari para panitianya. Panitia kali ini bukan dari para pengurus, tapi calon pengurus dari angkatan 14. Istilahnya PSAK edisi ini merupakan tempat magang mereka sebelum benar-benar dipilih secara resmi siapa yang akan menjadi pengurus HAMAS masa amanah 2015/2016. Tema yang diangkat adalah “Etika Dasar Akuntan Islam”.

Acara dimulai pada pukul 13:00 oleh MC Fikri Abdullah dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qurán oleh Muhammad Fadil. Inti acara yang bertempat di Ruang 3.1 ini diisi oleh Sugiyarti Fatma Laela, M.Buss, Acc, CMA, Puket I Bid. Akademik. Beliau menjelaskan 7 kode etik seorang akuntan berdasarkan AAOIFI. Salah satunya adalah reliability, artinya dapat diandalkan baik itu akuntannya maupun informasi yang sudah dihasilkan. Dalam akuntansi manapun etika yang baik diperlukan karena ini menyangkut kelangsungan sebuah institusi/lembaga perusahaan. Kita lihat saja kasus Lehman Brothers yang mengakibatkan keruntuhan ekonomi Amerika beberapa tahun silam. Kasus ini terjadi karena akuntannya tidak memiliki etika yang seharusnya dimiliki oleh seorang akuntan.

Islam sendiri belajar dari akhlak Nabi Muhammad SAW yang sangat mengedepankan etika dalam segala aspek kehidupan. Yang kemudian kita terapkan juga dalam ilmu akuntansi. Setelah sesi tanya jawab, beliau mengatakan bahwa perjuangan terhadap perkembangan akuntansi islam terus dilakukan secara bersama-sama oleh para akademisi dan praktisi. Baik itu dari sisi keilmuan maupun dari sisi PSAK Syariah-nya sendiri.

“Saya bersama tim Tazkia sudah berencana membuat Ensiklopedi khusus Akuntansi Syariah. Saya secara khusus mendapat bagian membuat bab mengenai Islamic Capital Budgeting”, tandasnya. Memang usaha keras diperlukan mengingat Tazkia sebagai pioneer Jurusan Akuntansi Islam di Indonesia. Beliau mengingat bahwa akreditasi pertama kali didapat pada tahun 2008. Dengan kampus yang sebegitu kecil, acuan bahan ajar pun masih minim mengenai akuntansi islam. Bahkan salah satu tim assessor yang melakukan pengecekan kala itu, Prof. DR. Gagaring Pagalung, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi dari Universitas Hasanuddin mengatakan bahwa sepanjang sejarah beliau menjadi asesor baru kali ini beliau menemui Jurusan Akuntansi Islam. Sebelum-sebelumnya hanya Jurusan Akuntansi saja tanpa embel-embel syariah.

Pada pukul 14:45 acara ini selesai sekaligus ditutup dengan doa oleh MC. Harapannya, semoga STEI Tazkia sukses melahirkan generasi-generasi mujahid ekonomi islam (akuntansi syariah) di Indonesia. Siapa tahu, 10 tahun ke depan, 15 tahun ke depan Akuntansi Syariah sudah berkembang pesat di tanah air bahkan mendunia. Lihat saja sekarang ini, ekonomi syariah sudah berkembang pesat di negara Ratu Elizabeth, Inggris. Tidak mustahil pula bila dunia akan memandang ekonomi syariah ke depannya. (day)